AIoT: Ketika AI Bertemu dengan IoT

IME FTUI
23 October 2023

IoT dan AI adalah dua topik terpanas dalam dunia teknologi saat ini, yang merupakan alasan bagus mengapa para ahli teknologi perusahaan harus memahaminya. Kedua teknologi ini bisa sangat bersimbiosis, IoT memungkinkan perangkat dan objek fisik terhubung ke internet, sementara AI memberikan kemampuan komputasi yang luar biasa dalam pengambilan keputusan dan pemahaman data. Ketika IoT dan AI bekerja bersama, mereka dapat menciptakan sistem yang sangat cerdas dan kuat.

Apa itu IoT?
IoT adalah singkatan dari Internet of Things. Ini mencakup jaringan “benda” yang memiliki sensor, perangkat lunak, dan teknologi lain yang dapat terhubung dan bertukar data dengan perangkat lain melalui internet. Perangkat yang termasuk dalam Internet of Things berkisar dari kunci pintar hingga kamera, ponsel hingga perangkat medis. Pada tahun 2021 terdapat sekitar 30 miliar perangkat yang terhubung dengan IoT dan akan meningkat menjadi sekitar 75 miliar perangkat yang terhubung pada tahun 2025. Perangkat-perangkat ini memainkan peran penting dalam masyarakat dan akan memainkan peran yang lebih besar lagi jika digabungkan dengan AI karena manfaatnya yang luas.

Apa itu AI?
Artificial Intelligence (AI) melibatkan penggunaan komputer untuk melakukan hal-hal yang secara tradisional membutuhkan kecerdasan manusia. Hal ini berarti membuat algoritma untuk mengklasifikasikan, menganalisis, dan membuat prediksi dari data. AI juga melibatkan tindakan berdasarkan data, belajar dari data baru, dan meningkatkannya dari waktu ke waktu. Teknologi terpenting yang membentuk AI adalah machine learning, deep learning, dan natural language processing. Ada banyak contoh sehari-hari yang menggunakan AI, seperti chatbot, deteksi dan pengenalan wajah, koreksi otomatis, asisten digital, dan rekomendasi pencarian.

Apa itu AIoT?
Ketika kita menggabungkan AI dengan IoT, biasanya dikatakan bahwa perangkat tersebut menjadi “pintar”. AI memungkinkan perangkat IoT untuk menggunakan data yang telah dikumpulkannya untuk belajar, menganalisis, mengembangkan wawasan, dan membuat keputusan berdasarkan data yang dikumpulkan tanpa keterlibatan manusia. Jika analisis data terjadi di IoT, maka itulah AIoT.

Dalam pengertian sederhana, setiap aplikasi IoT yang menggunakan perangkat lunak untuk menghasilkan respons terhadap peristiwa pemicu setidaknya merupakan bentuk dasar dari AI, dan AI kemudian menjadi sangat penting bagi IoT. Pertanyaan bagi pengguna dan pengembang IoT bukanlah apakah akan menggunakan AI, tetapi seberapa jauh AI dapat digunakan. Hal ini bergantung pada kompleksitas dan variabilitas sistem dunia nyata yang didukung oleh IoT.

Ada banyak tahapan dalam pengembangan AIoT. Tahap pertama adalah sesuatu yang kita semua sangat kenal, menghubungkan satu perangkat ke perangkat lainnya dan memungkinkan perangkat tersebut untuk dikontrol dengan remote control. Tahap kedua melibatkan koneksi ke cloud untuk memberikan kesimpulan AI otomatis. Tahap ketiga, mulai bisa tidak diperlukan koneksi cloud, perangkat dianugerahi dengan kecerdasannya sendiri. Tahap terakhir adalah komunikasi perangkat peer to peer. Perangkat menjadi “pintar”, dapat berkomunikasi satu sama lain, berbagi informasi, dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas. Dua tahap terakhir ini membutuhkan chip AI.

Aplikasi IoT
Saat ini, sudah terdapat banyak pengaplikasian AIoT dalam bidang kesehatan, bangunan, kendaraan, dan masih banyak lagi. Berikut penjelasan dari beberapa bidang yang populer.

  • Smart Buildings
    Banyak gedung perkantoran yang memasang teknologi sensor untuk membantu menghemat energi dan biaya listrik. Sensor-sensor ini dapat mendeteksi personel yang hadir dan menyesuaikan suhu dan pencahayaan yang sesuai. Sensor dan kamera pintar juga dapat digunakan di lingkungan kantor untuk membantu keamanan kantor. Kamera pintar dapat mengidentifikasi karyawan melalui pengenalan wajah menggunakan data dan gambar secara real-time, hanya orang yang disetujui yang akan diberikan akses ke gedung kantor. Industri ritel juga merasakan manfaat AIoT. Kamera keamanan sangat penting untuk mencegah dan mencegah pengutilan di toko-toko. Sama halnya dengan gedung perkantoran, kamera dapat mengenali wajah pembelanja dan dapat mengingat pelanggar yang berulang.
  • Autonomous Vehicle
    AIoT digunakan pada kendaraan otonom. AIoT menggunakan serangkaian sensor radar – baik di dalam kendaraan maupun di infrastruktur pinggir jalan di luar kendaraan, GPS, dan kamera untuk mengumpulkan data tentang kondisi mengemudi, rintangan, dan perilaku pengemudi lain. Sistem AI kemudian dapat mengambil keputusan berdasarkan data yang diterima dari sensor.
  • Monitoring Traffic
    Lalu lintas menjadi perhatian utama dengan meningkatnya populasi perkotaan. Memantau dan memperingatkan arus lalu lintas berdasarkan data waktu nyata dapat mengurangi kemacetan. Hal ini dapat dilakukan dengan sensor yang diposisikan di titik-titik kemacetan. AI kemudian dapat memutuskan bagaimana cara terbaik untuk menangani lalu lintas berdasarkan data yang diberikan, AI dapat mengalihkan lalu lintas, mengubah batas kecepatan, dan mengubah lampu lalu lintas tergantung pada situasinya.

Privasi dan Keamanan AIoT
Dalam hal AIoT, ada masalah privasi dan keamanan yang harus diperhatikan. AI boros energi dan sering kali berukuran besar baik dalam ukuran perangkat lunak maupun perangkat keras. Jadi, banyak AI yang terlibat dalam IoT disimpan di cloud, yang mengharuskan perangkat terhubung ke cloud. Ini berarti peretas dapat mengakses perangkat melalui cloud. Solusi untuk masalah ini adalah dengan tidak hanya bergantung pada cloud, tetapi juga membuat AI tetap berada di perangkat. Perangkat dapat sepenuhnya offline atau terhubung ke cloud hanya jika diperlukan karena AI sudah tinggal di perangkat lokal. Hal ini sangat mengurangi risiko peretasan.

Kesimpulan
Seiring dengan peningkatan AI, yang berarti semakin dekat meniru kemampuan manusia, kontribusi yang dapat diberikan pada aplikasi IoT akan sangat diperluas. Karena bidang ini berkembang dengan cepat, pengguna IoT harus memantau perkembangan AI dengan cermat dan memperhatikan peluang dan simbiosis baru.

Referensi: